Kuliah Kedokteran di Tiongkok, Rp 1 Juta Per Bulan

Kuliah Kedokteran di Tiongkok, Rp 1 Juta Per Bulan
KULIAH DI TIONGKOK: Wendy Dersyanto mahasiswa asal Nunukan kuliah di Negeri Tirai Bambu, bersama teman-temannya. Foto: Ist/RIKO ADITYA/RADAR NUNUKAN

Hal yang memudahkan mahasiswa di Tiongkok yakni aplikasi wechat. Segala sesuatu yang dibutuhkan bisa menggunakan aplikasi tersebut, seperti ingin memesan tiket bioskop, kereta, bayar makanan dan banyak lagi hanya menggunakan satu aplikasi itu.

Selain itu, tenaga pengajar di Universitas Hubei tak semuanya berasal dari Tiongkok sendiri, bahkan ada dari negara lain.

Seperti tenaga pengajar jurusan kedoktoren yang berasal dari Pakistan.

Walaupun status sebagai dosen, namun hubungan dengan mahasiswa sangat akrab. Di Tiongkok, hubungan dosen dengan mahasiswa tak ubahnya pertemanan.

Di Univesitas Hubei, dosen mendatangi asrama untuk kelas tambahan jika mahasiswa tersebut tidak mengikuti mata kuliah.

Selama kuliah di Universitas Hubei, Wendy tak pernah jalan ke luar kota.

Pasalnya, di area kampus sudah dilengkapi fasilitas hiburan seperti, taman rekreasi, game center, rumah bernyanyi bahkan tempat perbelanjaan disiapkan seperti mall.

Walaupun berada di Tiongkok hampir setahun, masih ada mahasiswa asal Indonesia yang belum terlalu fasih berbahasa Mandarin.

Wendy Dersyanto, merupakan salah satu putra daerah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang berangkat ke Tiongkok melalui program Indonesia Tionghoa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News