Kuliah Nyaris DO, Kini Setiap Hari Ponselnya Terus Berdering

Bahkan, novelnya yang berjudul Gadis Kecil di Tepi Gaza dan Wo Ai Ni Allah tidak hanya diterbitkan di Indonesia, tapi juga di Malaysia. ’’Sampai saat ini, yang Gadis Kecil di Tepi Gaza sudah sembilan kali cetak ulang,’’ kata ibunda Anindya Vanissa Putri dan Marsya Naura Janeeta itu.
Karya terbaru Vanny adalah Lost on Everest. Dia menuturkan, novel yang menceritakan kisah pendakian gunung tersebut digarap pada 2012. Namun, baru diterbitkan pada 2016 .
Vanny mengungkapkan, setiap novel yang dibuatnya memiliki proses berbeda-beda. Bahkan, waktu yang dibutuhkan untuk penggarapan juga tidak sama. Namun, rata-rata Vanny membutuhkan waktu sebulan untuk mengerjakan satu novel.
Proses tersulit dalam membuat novel adalah riset. Sebab, riset merupakan bekal utama sebelum menulis. Dengan riset, penulis bisa menjiwai karakter tokoh dan latar novel yang akan ditulis. Biasanya Vanny membutuhkan waktu 3–6 bulan untuk riset.
Hampir 70 persen novel Vanny memiliki setting di luar negeri. Tapi, Vanny mengaku belum pernah sekali pun bertandang ke negeri orang.
Selama ini semua bahan dicari melalui buku dan internet. ”Saya paling sering mencari video di YouTube,” ungkapnya. Setelah menemukanfeel dari video yang ditonton, Vanny baru mulai menulis.
Meski riset bermodal YouTube, hampir semua karya Vanny pernah dijadikan bahan penelitian skripsi. Dia mengungkapkan, hingga saat ini, lebih dari 50 mahasiswa strata 1 pernah meneliti karyanya.
Setiap hari handphone Vanny nyaris tidak pernah berhenti berdering. Ada saja mahasiswa dari perguruan tinggi mana pun yang mengiriminya short message service (SMS) atau WhatsApp untuk bimbingan atau sekadar wawancara.
PENAMPILAN Vanny Chrisma W. terlihat sederhana dengan balutan gamis merah dan kerudung pink saat bertemu Jawa Pos, Jumat (13/5). Namun, di balik
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu