Kuliah S1-S3 Hanya 6 Tahun Jangan Komersil
Selain itu Totok mengatakan, kelas akselerasi ini tidak dibuka di sembarang prodi maupun perguruan tinggi. Idealnya program ini diterapkan di prodi yang sudah mengantongi akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Sehingga ada jaminan bahwa meskipun tempo kuliahnya dipersingkat, tetapi kualitasnya terjaga.
Kemudian seleksi terhadap mahasiswa yang mengikuti kuliah akselerasi juga harus sangat ketat, jujur, dan menjaga integritas.
Totok mengatakan kelas akselerasi ini terkait dengan input mahasiswa, proses perkuliahan, dan kualitas lulusan atau outputnya.
’’Harus ada jaminan bahwa mahasiswa yang masuk kelas ini bisa menyelesaikan studi sampai tuntas. Tidak putus di tengah jalan gara-gara kesulitan mengikuti ritme kuliah,’’ tuturnya.
Rencana pemerintah membuka kuliah akselerasi ini disampaikan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir.
Dia mengatakan saat ini pemerintah sudah membuka akses beasiswa kuliah akselerasi di jenjang S2 dan S3.
Perkuliahan S2 dan S3 bisa ditempuh paling cepat tiga tahun atau enam semester saja. Dia menginginkan program kuliah akselerasi yang sudah jalan ini bisa diterapkan mulai jenjang S1.
Ditanya kapan bisa diterapkan, Nasir mengatakan belum bisa memastikan. ’’Tapi saya yakin bisa diterapkan,’’ jelasnya.
Program akselerasi, perkuliahan S2 dan S3 bisa ditempuh paling cepat tiga tahun atau enam semester saja.
- UI Tutup Spekulasi yang Ragukan Kelulusan Program Doktor Menteri Bahlil
- Perihal Disertasi Bahlil, Prof Iswandi: Secara Prosedur Pasti Sudah Lewati Tahapan Ujian
- AIMRI: Disertasi Bahlil Relevan Menjawab Tantangan Hilirisasi Nikel
- Hasto PDIP Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cum Laude
- Kepala BPKH Fadlul Imansyah Raih Gelar Doktor di UI
- Hasto PDIP Sidang Doktor di UI, Megawati Sampai Ganjar Hadir