Kuliah Tanam Padi di Universitas Sawah Baru
Senin, 08 April 2013 – 01:10 WIB
"Begitu berhari-hari tidak ada air, menetaslah," ujar Kusmiyanto yang alumni Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang itu.
Pengalaman baru yang terbesar dari "universitas sawah baru" ini adalah dalam menata air. Bulan pertama pembukaan sawah baru seperti tidak ada persoalan. Pembukaan lahannya, pengolahan tanahnya, penanamannya, lancar-lancar saja. Maklum, waktu itu musim hujan.
Begitu tidak ada lagi hujan, ketahuanlah berbagai macam kekurangannya. Tata air untuk perencanaan 500 ha tentu beda dengan untuk perencanaan ribuan hektare. Di sinilah diskusi, solusi, dan action terus dilakukan.
Dari pengalaman bulan pertama dan kedua itulah penyempurnaan dilakukan. Hasilnya terlihat dari kian cepatnya pertambahan pencetakan sawah baru. Bulan pertama, satu hari rata-rata hanya bisa mencetak 7 ha sawah baru. Sekarang pencetakan dengan alat-alat modern itu sudah bisa 15 ha per hari. Tiga bulan lagi direncanakan bisa 50 ha per hari.
"Lapor Pak, hari ini tadi panen pertama." "Lho, kok cepat?" jawab saya. "Kan sudah 102 hari," jawab Dirut PT Sang Hyang
BERITA TERKAIT