Kuliah Tanam Padi di Universitas Sawah Baru
Senin, 08 April 2013 – 01:10 WIB
Kian lama kian banyak pelajaran yang bisa diambil. Saya sudah minta kepada Kusmiyanto untuk mendokumentasikan semua persoalan yang muncul, jalannya diskusi, dan penyelesaian masalah yang diambil. Semua itu akan menjadi dokumen penting untuk program pencetakan sawah baru di masa depan.
Penerapan berbagai teknologi pun dicoba di Ketapang. Berbagai jenis benih ditanam, diamati, dan dilihat perkembangannya. Demikian juga berbagai macam pupuk. Termasuk pupuk dan benih dari PT Batantekno (Persero) hasil kerja sama dengan Batan dan BPPT. Benih padi Si Genuk yang diradiasi nuklir juga segera dicoba seluas 10 ha di Ketapang. Digabung dengan pupuk cair hasil kerja sama mereka.
Si Genuk sudah dicoba di lahan SHS di Sukamandi, Jawa Barat, dan siap panen minggu ini. Di sini nama benih itu bermutasi menjadi Si Denok. Lahannya bersebelahan dengan lahan benih Ciherang. Secara kasat mata sudah terlihat beda.
Saya melihat perbedaan itu saat meninjaunya. Waktu itu, padinya mulai agak menguning. "Yang Si Denok terlihat menggarehal," ujar seorang staf PT SHS yang hanya bisa menggambarkannya dalam istilah Sunda.
"Lapor Pak, hari ini tadi panen pertama." "Lho, kok cepat?" jawab saya. "Kan sudah 102 hari," jawab Dirut PT Sang Hyang
BERITA TERKAIT