Kuliahkah di Lebanon
Oleh Dahlan Iskan
Daerah asal mahasiswa yang makan malam itu juga aneka ria: Aceh Tamiang, Asahan, Jambi, Rengat, Palembang, Lampung, Jakarta, Serang, Bekasi, Pemalang, Sleman, Magelang, Lamongan, Malang, Banyuwangi, Makassar….
Saya pun dapat kado malam itu. Sebuah buku. Judulnya bagus: Jazirah Kucing Kampung. Gambar sampulnya juga bagus: lihat sendiri fotonya. Karya Ahmad Zuhdi. Yang mengaku kangen saya di medsos itu.
Itulah buku karya mahasiswa Indonesia di Lebanon. Kumpulan cerpen. Dengan latar belakang kultur Indonesia. Dan negeri baru mereka.
Salah satunya karya Lya Khafidzul Khoir. Bagus sekali. Mahasiswi University of Tripoli. Yang kampungnya di Lyak118@gmail.com. Yang warungnya di Instagram @lyakhafidzul.
Sepulang dari makan saya baca habis buku itu. Saya bangga. Begitu banyak yang bakat menulis. Akan bisa lahir disway-disway masa depan.
Insyaallah. Amin.
Saya juga mencatat kegelisahan mereka. Bahkan menjadi renungan saya juga. “Siapakah alumni Timur Tengah yang bisa jadi role model,” seperti yang dikatakan Fitrah Alif.
“Kebanyakan kami yang belajar di Timur Tengah ini hanya berpikir masuk surga itu hanya bisa lewat agama,” kata Alif.