Kuliner Jepang Makin Populer, Rasa Umami Bikin Tambah Nikmat

jpnn.com, JAKARTA - Sushi, Udon, Ramen, Yakitori merupakan beberapa dari banyaknya masakan atau kuliner Jepang yang melegenda.
Pola makan atau diet masakan Jepang semakin populer, tidak kalah populer dengan diet Mediterania. Kedua pola makan ini dianggap sebagai pola makan terbaik untuk kesehatan.
Salah satu ciri khas yang membuat masakan Jepang berbeda dan unik adalah kehadiran rasa umami, yang memberikan sensasi mendalam dan nikmat.
Rasa ini berbeda dari empat rasa lainnya seperti manis, asam, asin dan pahit.
Umami sering dihubungkan dengan penggunaan monosodium glutamat (MSG). Namun, banyak orang yang tidak tahu bahwa asam glutamat pertama kali diperoleh dari rumput laut kombu.
Sensasi umami berikutnya yang melengkapi rasa gurih berasal dari ditemukannya inosine monophosphate (IMP) dan guanosine monophosphate (GMP) - kedua peptida yang berasal dari ikan laut dalam dan rumput laut.
Selain menambah dan melengkapi cita rasa, senyawa alami ini juga bermanfaat bagi kesehatan.
Salah satu jenis asam amino non-esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh adalah glutamat dan glutamin. Glutamat banyak terdapat dalam makanan-makanan seperti miso, kedelai, dan rumput laut, sedangkan glutamin bisa didapatkan dari kelapa, daging dan produk susu.
Sensasi umami berikutnya yang melengkapi rasa gurih berasal dari ditemukannya inosine monophosphate (IMP) dan guanosine monophosphate (GMP).
- Kuliner Khas Blora 'Depot Sameen' Terinspirasi Pahlawan Lokal Hadir di Blok M
- Koepoe-Koepoe Latih UMKM Kuliner, Ada Chef Fatmah Bahalwan Bagikan Resep Andalan
- Buka Cabang di Jakbar, Warkop Medan Hadirkan Beragam Kuliner, Harga Mulai Rp10 Ribuan
- Destinasi Kuliner Bernuansa Indonesia Hadir di Lippo Mall Nusantara
- BlueBand dan BNI Berkolaborasi Mengembangkan UMKM
- Berburu Kuliner Sambut Ramadan di Pasar Malam Dugderan 2025