Kumandang Shalawat Nabi Redam Hujan Interupsi Pleno Muktamar NU
jpnn.com - JOMBANG - Sidang pleno pembahasan tata tertib (Tatib) Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, berlangsung panas sejak dimulai. Sidang tersebut dipimpin oleh Ketua Panitia Nasional, Slamet Effendi Yusuf.
Di meja pimpinan juga duduk Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Khatib Rais 'Aam Abdul Malik Madaniy, dan pengurus lain seperti Yahya Tsaquf, Maidir Harun, dan Machasin.
Beberapa saat setelah dimulai, hujan interupsi pun tak berhenti. Para peserta muktamar mempertanyakan setiap pasal dalam rancangan tatib yang dibacakan pimpinan sidang. Misalnya yang mengatur sah tidaknya pleno-pleno komisi.
Nah, yang paling alot dan dipertanyakan sejak awal oleh sejumlah muktamirin adalah tentang pimpinan sidang pleno yang sedang berlangsung tersebut. Ada muktamirin yang menilai pimpinan harus dipilih oleh muktamirin.
Protes juga disampaikan karena pimpinan sidang dinilai kurang responsif menanggapi interupsi muktamirin ketika memutuskan pasal dalam tatib. Pimpinan pleno tetap mengetuk palu meski masih ada interupsi.
"Kalau pimpinan sidang tidak mendengarkan kami bentuk pimpinan sidang yang baru," celetuk salah seorang muktamirin dengan pengeras suara di antara ribuan peserta pleno, Minggu (2/8).
Suasanan semakin bising ketika masing-masing muktamirin berebut untuk bicara. Permintaan skors sidang juga sempat disampaikan muktamirin supaya pleno berlangsung dengan kepala dingin.
Baru setelah skors diberlakukan beberapa menit, terdengar lantunan shalawat Nabi Muhammad SAW. Hal itu membuat suasana seketika tenang dan terlihat mampu meredam keriuhan pleno.
JOMBANG - Sidang pleno pembahasan tata tertib (Tatib) Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, berlangsung panas sejak
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers
- Mendes Yandri Sarankan Agar Desa Wisata Bisa Tonjolkan Ciri Khas Daerahnya
- Menjelang HGN 2024, Ini Permintaan Khusus Mendikdasmen Abdul Mu'ti kepada Guru
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Penempatan Guru PPPK Tidak Bisa Pakai Permen
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- 2 Remaja Tenggelam di Perairan Desa Sungai Selari, Bea Cukai Bengkalis Bantu Cari Korban