Kumpulkan Dokumen Leluhur, Bikin Ruang Pamer di Perut Bukit
Minggu, 19 Juni 2011 – 21:39 WIB
Di tengah ketegangan di wilayah Kepulauan Spratly dan Paracel, warga pesisir Vietnam punya cara menyikapinya. Mereka merasa tidak perlu angkat senjata atau mendukung adu otot untuk menyelesaikan. Lantas, apa yang mereka perbuat?
KAPTEN Mai Phung Luu tiba-tiba berhenti melaut pada Januari lalu. Pria berjuluk "serigala lautan" yang sudah 26 tahun mengarungi Laut China Selatan tersebut mendadak beralih profesi sebagai petani sayur. Dia mengolah tanah dan bercocok tanam untuk menopang kehidupannya.
Baca Juga:
Pencari ikan andal yang biasa menjelajah laut di sekitar Kepulauan Spratly alias Truong Sa dan Kepulauan Paracel alias Hoang Sa itu saat ini ganti membajak sawah. "Kapal saya disita pihak berwenang Tiongkok pada akhir 2010 lalu," ujarnya seperti dilansir Doanh Nhan Sai Gon, Senin lalu (13/6).
Itu bukan kali pertama Mai Phung Luu kehilangan kapal. Sebelumnya, sudah dua kali militer Tiongkok di perbatasan menyita kapalnya yang dipakai untuk mencari ikan. Jumat lalu (17/6), pemerintah Vietnam melaporkan bahwa insiden seperti dialami Luu sering terjadi di wilayah perairan yang oleh warga pesisir Vietnam disebut Laut Timur tersebut.
Di tengah ketegangan di wilayah Kepulauan Spratly dan Paracel, warga pesisir Vietnam punya cara menyikapinya. Mereka merasa tidak perlu angkat senjata
BERITA TERKAIT
- Puluhan Anggota Legislatif Inggris Desak Pemerintah Sanksi Israel
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif