Kumpulkan Dokumen Leluhur, Bikin Ruang Pamer di Perut Bukit
Minggu, 19 Juni 2011 – 21:39 WIB
Keluarga Dang mengumpulkan dokumen penting dari enam generasi keturunannya. Dalam dokumen itu, tertulis bahwa leluhur masyarakat Vietnam sudah mencari ikan di wilayah Truong Sa dan Hoang Sa sejak 1834 atau lebih dari 175 tahun. Baru-baru ini, Keluarga Dang menyumbangkan seluruh dokumen berharga mereka pada lembaga terkait untuk dijadikan database negara. "Kami sangat senang dan bangga bisa memberikan sesuatu yang berharga bagi negeri ini," papar Dang Len, jubir keluarga Dang.
Lain pula kisah tentang Nguyen Nha. Pria yang dijuluki Cendekia Truong Sa-Hoang Sa tersebut memilih jalur riset untuk membuktikan bahwa dua kepulauan itu memang milik Vietnam. Pada 2009, dia mengusulkan pendirian semacam dewan pemerintah yang bertugas khusus meneliti dokumen-dokumen baru terkait Truong Sa dan Hoang Sa. Sayang, sampai sekarang dewan itu tak pernah terbentuk. Kendati demikian, Nha tetap melanjutkan risetnya pada dua kepulauan tersebut.
Upaya lain dilakukan The Institute of Oceanography di Kota Nha Trang, kota tepi pantai di Provinsi Khanh Hoa, Vietnam. Pekan lalu, lembaga itu meresmikan ruang pamer baru di perut Bukit Bao Dai. Showroom tersebut khusus menyuguhkan kekayaan alam Truong Sa dan Hoang Sa. Dalam ruangan berukuran 34 meter x 4,5 meter itu, tertata rapi puluhan contoh hewan laut penghuni dua kepulauan tersebut. Mulai kerang-kerangan, keong sampai ikan raksasa.
Tak hanya memamerkan binatang laut, di ruang tersebut juga dipajang sejumlah dokumen resmi milik negara terkait pemerintahan di Hoang Sa. Selain dokumen tulis, ruang itu berisi pula sejumlah besar foto yang merangkum peristiwa-peristiwa penting sejak 1945. "Ruang pamer baru ini akan sangat membantu turis asing dan dalam negeri, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dua kepulauan milik Vietnam tersebut," ungkap Bui Hong Long, wakil direktur lembaga itu.
Di tengah ketegangan di wilayah Kepulauan Spratly dan Paracel, warga pesisir Vietnam punya cara menyikapinya. Mereka merasa tidak perlu angkat senjata
BERITA TERKAIT
- Puluhan Anggota Legislatif Inggris Desak Pemerintah Sanksi Israel
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif