Kunci Sukses Tangani COVID-19 Adalah Pengetesan Sebanyak Mungkin
Di China, pihak berwenang mengatakan di bulan Mei lalu mereka melakukan tes terhadap 1,47 juta warga di Wuhan, kota asal virus corona.
Photo: Pejabat China mengatakan mereka melakukan tes terhadap hampir 1,5 juta warga di Wuhan dalam satu hari. (AP: Chinatopix)
Namun hal tersebut dilakukan lewat sistem tes bernama 'pool testing', di mana sampel dari 10 orang diproses secara bersamaan.
Bila ada yang positif dari kelompok tersebut, maka kemudian tes terhadap para individu dalam kelompok tersebut akan dilakukan.
Apakah pengetesan mencegah penularan?
Beberapa pakar kesehatan masih bersikeras mengatakan tes massal terhadap warga merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan.
Mereka menanggap prioritas utama saat ini masih 'social distancing'.
"Kekhawatiran saya adalah kita akan memberikan harapan palsu jika dengan pengetasan akan mencegah penularan. Bukan itu. Perilaku kita penyebab penyebaran," kata Jonathan Quick, profesor kesehatan publik dalam acara Podcast World Affairs.
Namun menurut para pakar ekonomi, melakukan lockdown sampai vaksin ditemukan hanya akan menghancurkan perekonomian yang sudah ada.
Setiap warga Amerika Serikat harus menjalani tes COVID-19 sekali dalam dua minggu sebagai syarat menuju kehidupan yang kembali normal
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika