Kunjungan SBY ke Luar Negeri Dinilai Pemborosan
Kamis, 07 Maret 2013 – 11:50 WIB
Total alokasi keseluruhan perjalanan dinas para pejabat negara dari APBN pertahun mencapai lebih dari Rp 21 triliun. "Angka yang sangat besar di tengah banyak masalah lain yang lebih prioritas," kata Fadli.
Baca Juga:
Itu sebabnya, sebaiknya SBY selektif dan harus membatasi kunjungan luar negerinya. Pasalnya bulan lalu. SBY pergi ke Nigeria, padahal tidak ada perkembangan neraca perdagangan dengan Nigeria sejak 15 tahun terakhir. Selain itu pada akhir 2012 juga, SBY berkunjung ke Inggris.
"Hampir setiap dua bulan Presiden ke luar negeri. Kapan bisa fokus urus dalam negeri? Seharusnya SBY datang ke Papua ketika 8 prajurit dan 4 sipil tewas beberapa waktu lalu," terangnya.
Fadli menyarankan, lebih baik di akhir periodenya, SBY fokus pada urusan dalam negeri. Sebab masih banyak masalah yang perlu dibenahi. Menurutnya, kunjungan luar negeri banyak seremonial dan pencitraan. Karena itu lebih baik blusukan di dalam negeri lebih diperbanyak agar ada perhatian pada rakyat secara langsung.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali melakukan kunjungan luar negeri. Sejak tanggal 3 sampai 8 Maret 2013, SBY dan rombongan
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad