Kunjungan Turis Tiongkok ke Bali Anjlok 29 Persen
jpnn.com, DENPASAR - Pelaku wisata di Bali mengeluhkan turunnya kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali pada kwartal pertama 2019 sebesar 29 persen. Keluhan itu diutarakan di hadapan Dubes RI untuk RRT di Beijing, Djauhari Oratmangun, di kantor Bali Tourism Board (BTB).
Penurunan ini imbas dari penutupan toko-toko jaringan mafia Tiongkok di Bali yang melakukan praktik usaha tidak sehat yang terjadi pada tahun lalu.
Kendati demikian, pelaku usaha menyadari bahwa aturan ini dibuat untuk mendapatkan wisatawan yang berkualitas, bukan menjual wisata ke Bali di bawah harga murah.
BACA JUGA: Custom War 2019 Bali Diapresiasi Builder Internasional
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali A.A. Gede Yuniartha Putra berharap dengan BTB yang akan melaksanakan sales mission ke Beijing, Juli mendatang, bisa menaikkan wisatawan Tiongkok ke Bali.
"Beijing juga merupakan pusat pemerintahan di Tiongkok. Stakeholder pariwisata Bali dapat bertemu stakeholder pariwisata setempat sekaligus pemerintahnya," kata dia.
Hal ini dinilai positif untuk lebih mempromosikan pariwisata Bali. "Kami juga mengusulkan agar MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) bisa lebih banyak digelar di Pulau Dewata," katanya.
Duta Besar RI untuk RRT di Beijing, Djauhari Oratmangun mengatakan, Bali sejatinya cukup dikenal di Tiongkok.
Penurunan ini imbas dari penutupan toko-toko jaringan mafia Tiongkok di Bali yang melakukan praktik usaha tidak sehat yang terjadi pada tahun lalu.
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
- BSI Perkuat Kemandirian Ekonomi Masyarakat Bali, Berdayakan UMKM
- PSI Kecam Rencana Eutanasia Anjing Jalanan di Bali
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan