Kunjungan Wisata Puncak Anjlok
jpnn.com, BOGOR - Kunjungan wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, menurun setelah pemerintah memberlakukan masa pencegahan penularan virus Corona atau COVID-19 selama dua pekan.
"Kunjungan wisata ada penurunan, karena masyarakat sudah sadar terhadap diri sendiri, bahwa harus diam di rumah menjaga diri sendiri," ujar Bupati Bogor Ade Yasin, Rabu (18/3).
Orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini mengambil langkah untuk tidak menutup objek wisata di selatan Kabupaten Bogor itu, di tengah kekhawatiran sejumlah kepala daerah lain yang menutup wisata di wilayahnya selama dua pekan guna mencegah penularan COVID-19.
Bukan tanpa alasan, menurutnya, perekonomian di kawasan Puncak Kabupaten Bogor akan lumpuh jika dirinya mengambil kebijakan untuk menutup beberapa objek wisata yang kerap dikunjungi turis asing maupun domestik.
Politikus PPP ini mengaku berupaya mencegah penularan COVID-19 dengan cara membatasi kunjungan wisatawan asing.
"Makanya kami lakukan semi lock artinya wisata masih boleh kita persilahkan untuk yang domestik. Tetapi yang wisatawan asing kami ada pengawasan khusus," kata Ade.
Namun, Ade belum merinci angka penurunan yang dimaksud ke kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa belum ada kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bogor. Adapun yang masih dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) tujuh orang, pasien dalam pengawasan (PDP) satu orang, dan belum ada satupun yang berstatus terduga.
Bupati Bogor Ade Yasin tidak menutup objek wisata di kawasan Puncak di tengah mewabahnya virus Corona.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Hindari Kawasan Puncak Bogor
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19