Kunjungi Daerah 3T, Mas Menteri Nadiem Khawatir soal PJJ

jpnn.com, ROTE NDAO - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkapkan kekhawatirannya saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10-11 November 2020.
Kekhawatiran tokoh yang kondang dengan panggilan Mas Menteri itu dipicu kondisi Rote Ndao yang tergolong daerah terdepan, tertinggal dan terluar alias 3T sehingga mengalami kendala untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi COVID-19.
Dalam kesempatan itu Nadiem menemui para pelajar di Rote Ndao. Pada masa Saat ini, kabupaten di ujung selatan wilayah Indonesia itu tergolong zona hijau Covid-19.
“Saya tahu adik-adik ini sudah rindu sekolah, kangen bermain bersama teman-teman, banyak juga orang tua sekarang ini yang stres membimbing anak belajar di rumah,” tutur Nadiem sebagaimana dikutip dari laman Kemendikbud, Kamis (12/11).
Meski Rote Ndao termasuk zona hijau, Nadiem tetap mewanti-wanti para pelajar di kabupaten yang berbatasan laut dengan Australia itu tetap disiplin mengenakan masker, mencuci tangan memakai sabun di air mengalir, serta menjaga jarak.
Lebih lanjut Nadiem mengatakan bahwa dirinya dan menteri agama, menteri kesehatan, serta menteri dalam negeri telah membuat surat keputusan bersama (SKB). Isi SKB itu ialah memberikan kewenangan kepada daerah yang masuk zona hijau melaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
Namun, kegiatan pembelajaran tatap muka itu harus disetujui tiga pihak, yakni pemerintah daerah, kepala sekolah dan orang tua siswa.
“Jadinya kalau zonanya hijau atau kuning, di mana Rote sudah kuning, itu diperbolehkan tetapi tidak dipaksa. Itu juga tergantung orang tuanya, kepala sekolahnya, dan tetap harus mengikuti protokol kesehatan, misalnya masuknya pun harus 50 persen kapasitasnya,” tutur Nadiem.
Mendikbud Nadiem mengakui khawatir dan waswas melihat kondisi di wilayah kabupaten rote yang serba minim fasilitas yang bisa berdampak pada pembelajaran anak-anak di masa pandemi
- Jalan Trans-Timor di NTT yang Tertimbun Longsor Sudah Bisa Dilewati Kendaraan
- Korban Terseret Banjir di Belu Ditemukan dalam Kondisi Meninggal Dunia
- Mentan Amran Pastikan Perbaikan Irigasi untuk Dongkrak Produktivitas Padi di NTT
- PDIP Gelar Puncak Perayaan Natal di NTT, Ternyata Ini Alasan Megawati
- Demi Mewujudkan Cita-Cita Prabowo di Pendidikan, Menhut & Prof Stella Kunker ke NTT
- Indra Karya Beri Bantuan Air Bersih di NTT