Kunjungi Dapil, Misbakhun Singgung Buruknya Manajemen BUMN
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI M Misbakhun menyesalkan banyaknya BUMN yang tak mampu lagi bersaing dengan perusahaan swasta. Bahkan perusahaan-perusahaan pelat merah itu malah bergantung pada pemerintah untuk permodalan.
Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Desa Sumber Kedawung, Leces, Probolinggo, Jawa Timur. Di lokasi itu berdiri pabrik kertas milik BUMN PT Kertas Leces yang kini kondisinya memprihatinkan.
"Dulu saat swasta belum ada, pabrik Leces dan Basuki Rahmat masih bisa hidup. Sekarang, mereka kalah bersaing dengan swasta. Itulah kelemahan BUMN kita yang susah bersaing dengan swasta," kata Misbakhun melalui keterangan pers yang diterima JPNN, Sabtu (7/11).
Politikus Golkar itu mengatakan, salah satu kelemahan BUMN adalah manajamen yang kurang transparan. Akibatnya berbagai masalah mulai dari korupsi hingga sengketa ketenagakerjaan pun timbul.
Dia berharap masalah manajemen tersebut bisa diperbaiki ke depannya. Sehingga BUMN dapat berkontribusi pada pembangunan dan tidak lagi merongrong keuangan negara untuk modal.
"Ke depan, BUMN harus mandiri sehingga negara tidak lagi nyuntik modal ke BUMN. Ini bahan renungan bersama," ujarnya.
Dia juga sempat menyinggung pelaporan pimpinan PT Kertas Leces ke kepolisian oleh sejumlah karyawan terkait standar gaji yang di bawah UMP. Misbakhun tegaskan bahwa masalah itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
"Nah, ini masalah rumit yang harus dicarikan solusinya," tegas mantan kader PKS itu.
JAKARTA - Anggota Komisi XI M Misbakhun menyesalkan banyaknya BUMN yang tak mampu lagi bersaing dengan perusahaan swasta. Bahkan perusahaan-perusahaan
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka