Kunjungi Honda, Agus Gumiwang Sebut Ada Investasi Tambahan Rp 5,2 Triliun
![Kunjungi Honda, Agus Gumiwang Sebut Ada Investasi Tambahan Rp 5,2 Triliun](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/11/07/manufaktur-mobil-honda-foto-antara-10.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Honda Motor Company Jepan berkomitmen untuk menambah investasinya sebesar Rp 5,2 triliun di Indonesia.
"Honda memberikan komitmen bahwa akan menambah investasi hingga tahun 2024 sekitar RP 5,2 triliun," tutur Agus dalam konferensi pers yang diadakan secara virtual, Kamis (11/3).
Menurut dia, nilai investasi tersebut akan digelontorkan Honda untuk mengembangkan kendaraan model baru di Indonesia.
"Honda memiliki komitmen untuk melakukan ekspansi kegiatan investasinya dan produksinya di Indonesia," kata Agus.
Selama ini, lanjut Agus, Honda mengekspor komponen otomotif dan kendaraan utuh atau Completely Built Up (CBU) dari Indonesia, Filipina, dan Vietnam.
Agus juga mengatakan, Honda juga berkomitmen untuk menambah jumlah negara tujuan ekspor menjadi 31 negera di Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
"Ini model baru yang akan diekspor ke 31 negara ini hanya diproduksi di Indonesia," lanjut pria 52 tahun itu.
Seperti yang diketahui, Agus melakukan kunjungan kerja di Jepang untuk memenuhi undangan dari beberapa pelaku utama otomotif. Selain Honda, Agus juga mengunjungi Mazda, Suzuki, dan Toyota. (mcr9/jpnn)
Agus Gumiwang menyampaikan bahwa perusahaan otomotif Jepang Honda berkomitmen untuk menambah investasinya sebesar Rp 5,2 triliun di Indonesia.
- Ekspor Perdana di 2025, Taru Martani Berhasil Kirim 5.200 Batang Cerutu ke Taipei
- Presiden Prabowo Segera Meluncurkan Danantara, Catat Tanggalnya
- Hambat Penyerapan Tenaga Kerja, Kemnaker akan Laporkan Ormas Bergaya Preman
- Ekonom Sarankan Prabowo Kurangi LPG Impor, Beralih ke Jargas
- IMAC Film Fest 2025 jadi Cara ILUNI UI Melestarikan Kreativitas & Keberlanjutan
- KPK Panggil Bos Asuransi Sinar Mas Indra Widjaja Terkait Dugaan Korupsi Investasi