Kunjungi Korban Banjir, Yingluck Dicaci Maki
Jumat, 04 November 2011 – 09:21 WIB
BANGKOK - Banjir yang menggenangi sebagian besar wilayah Thailand selama tiga bulan terakhir, turut menenggelamkan citra baik Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra. Selain dianggap tak becus mengatasi banjir yang tiap tahun mampir ke Negeri Gajah Putih, pemimpin 44 tahun itu juga diklaim tidak pro-rakyat miskin.
Kemarin (3/11), adik bungsu Thaksin Shinawatra itu berkunjung ke lokasi banjir. Tepatnya di Distrik Don Mueang yang terletak di kawasan utara Bangkok. Konon, distrik tersebut merupakan wilayah yang terkena dampak paling parah. Namun, rupanya para korban banjir tak berkenan dengan kunjungan ibu satu anak tersebut. Mereka justru menumpahkan amarah kepada sang kepala pemerintahan.
Baca Juga:
"Saya tidak paham, Anda kemari untuk memberikan bantuan atau malah memperburuk keadaan," teriak seorang perempuan yang menjadi korban banjir. Dia kesal karena tidak mendapatkan paket bantuan dari pemerintah. Termasuk, bantuan yang kemarin dibagikan Yingluck lewat perahu karet tim SAR dalam kunjungannya selama dua jam tersebut.
Kemarin, sekitar 500 orang sengaja berbaris di sekitar Pasar Kosum Ruamjai, menantikan paket bantuan dari Yingluck. Mereka sengaja berkumpul dan antre di kawasan tersebut sejak pagi. Tapi, ternyata, jumlah paket yang dibagikan Yingluck tak sebanding dengan jumlah warga yang mengantre. Akibatnya, banyak dari mereka yang pulang dengan tangan hampa.
BANGKOK - Banjir yang menggenangi sebagian besar wilayah Thailand selama tiga bulan terakhir, turut menenggelamkan citra baik Perdana Menteri (PM)
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan