Kunjungi Manca Negara, DPR Merasa Dipojokkan Media
Senin, 20 September 2010 – 01:41 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Nudirman Munir menilai pers tidak lagi objektif dalam memberitakan kunjungan kerja (kunker) anggota dewan ke luar negeri. "Pers sudah memihak dalam pemberitaan kunker dewan ke luar negeri. Itu tidak adil. Padahal kunker ke luar negeri sangat penting khususnya dalam hal Rancangan Undang-undang," kata Nudirman Munir dalami pesan singkatnya, Minggu (19/9).
Selaku anggota dewan, Nudirman Munir mengungkap keheranannya terhadap pers Indonesia yang terus-menerus mempertanyakan jika anggota dewan kunker ke luar negeri. "Heran, kenapa pers kehilangan keseimbangan dalam memberitakan kunker DPR ke luar negeri?"
Baca Juga:
Menurut Anggota DPR dari Fraksi Golkar itu, suatu kunker anggota dewan pasti ada nilai positifnya untuk bangsa dan negara ini ke depan. Kunker Komisi III DPR ke India misalnya, menurut Nudirman Munir diperoleh faktual soal kapasitas penjara India. Meski isi penjara India berlebih hingga dua kali lipat dibandingkan Indonesia, tetapi India tetap bisa mengaturnya dengan baik.
"Mereka menerapkan sistem SAL atau Barak 70 persen dan sistem sel 30 persen. Fakta tersebut berbeda dengan penjara di Indonesia yang menerapkan sistem sel 80 persen dan SAL atau Barak hanya 20 persen yang rawan dengan berbagai masalah," ujar Nudirman memuji baiknya sistem penjara di India.
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Nudirman Munir menilai pers tidak lagi objektif dalam memberitakan kunjungan kerja (kunker) anggota dewan ke luar
BERITA TERKAIT
- Elite PKS Beri Wejangan ke Anggota DPRD, Bicara 4 Kunci Kesuksesan
- Anwar Rachman: Gugatan Irsyad Yusuf terhadap Gus Muhaimin Ditolak
- Bertemu Wadubes Terrece Teo, Rusdi Kirana Dorong Kerja Sama RI-Singapura Ditingkatkan
- MPR Targetkan Pembahasan Substansi dan Bentuk Hukum PPHN Tuntas Pada Agustus 2025
- Tim Hukum Khofifah - Emil Bergembira Atas Putusan MK Soal Sengketa Pilgub Jatim 2024
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Sebut Presiden Prabowo Akomodatif Soal Polemik LPG 3 Kg