Kunjungi Markas Besar FAO, Fraksi PKS DPR RI Membawa Misi Kedaulatan Pangan

Menurutnya, FAO merupakan organisasi internasional yang strategis kontribusinya dalam mengatasi persoalan pangan, gizi, nutrisi dan pembangunan berkelanjutan di dunia.
"Fraksi PKS mengapresiasi program yang selama ini dijalankan di Indonesia khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan, mengatasi kelaparan, stunting, dan mengembangkan sektor pertanian," papar Jazuli.
Menurut dia, Fraksi PKS punya misi bukan hanya ketahanan pangan, tetapi kedaulatan pangan nasional. Sebab, dengan potensi yang dimiliki baik dari potensi luasan lahan, kesuburan, iklim, maupun sumber daya manusia produktif, Indonesia sangat mungkin menjadi lumbung pangan nasional bahkan dunia.
"Kami berharap FAO terus men-support program pangan dan pertanian di Indonesia agar misi tersebut bisa terwujud dan menjadi bagian solusi untuk mengatasi krisis pangan dan kelaparan di berbagai wilayah dunia," harap Jazuli.
Ke depan, Jazuli Juwaini yang juga anggota DPR Dapil Banten itu, berharap FAO bisa berkontribusi lebih nyata bukan hanya di Indonesia, tetapi juga dunia. Sebab, dunia hari ini sedang tidak baik-baik saja menghadapi ancaman perubahan iklim, bencana, konflik dan perang yang menyebabkan krisis pangan dan kelaparan di berbagai belahan dunia.
Marcela Vilarreal dari FAO menyambut baik kehadiran Fraksi PKS di Markas Besar FAO.
Dia menyatakan bahwa kerja sama dengan parlemen adalah bagian penting dan strategis dari upaya global mengatasi krisis pangan dan kelaparan di dunia.
Dia melihat Indonesia adalah negara penting dan negara terbesar di kawasan dalam mensukseskan agenda global tersebut.
Fraksi PKS DPR RI mengunjungi Markas Besar FAO di Roma, Italia, dengan membawa misi kedaulatan pangan
- Wamen Viva Yoga Dorong Kawasan Transmigrasi Berkontribusi dalam Swasembada Pangan
- Fraksi PKS Dukung Prabowo Selamatkan Rakyat Palestina & Usir Penjajah Israel
- Herman Deru Optimistis OPLA Dongkrak Sumsel ke Peringkat Tiga Penghasil Pangan Nasional
- Lebih Dari 20 Mafia Minyak Goreng dan Pupuk Sudah Disikat, Kena Jeratan Hukum
- Panen Raya 2025, Serapan Gabah Naik 2.000 Persen
- Kelompok Tani Harapan Bersama Panen Padi 5,5 Ton Per Hektare