Kunjungi Muhammadiyah, Dubes Ukraina: Rusia Benar-Benar Kejam!

"Karena akarnya adalah neokolonialisme, yang harus kita akui, Ukraina berencana untuk menjadi bagian dari persatuan baru yang solid, sehingga metode tentara pendudukan penjajah (Rusia) benar-benar kejam dan tidak manusiawi," kata dia.
Di samping itu, dia juga menjelaskan bahwa di Ukraina ada komunitas muslim yang jumlahnya sekitar dua juta orang. Mereka, bersama-sama dengan tentara Ukraina demi mempertahankan tanah airnya.
Sementara perihal Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih tertahan di Chernihiv dipastikan aman.
Mereka akan segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman dalam beberapa hari ke depan.
"Jadi, mari kita berdoa dan berharap bahwa mereka akan mencapai tempat yang lebih aman, hari ini atau besok. Jadi, masih dalam perjalanan, tinggal sembilan orang lagi (WNI yang masih tertahan)," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa pihaknya mendukung perjuangan rakyat Ukraina dalam mempertahankan tanah air mereka.
Menurutnya, Muhammadiyah akan memberikan bantuan kemanusiaan. Namun, perihal bantuan apa yang akan diberikan, kata Mu'ti, Muhammadiyah belum bisa memastikannya karena harus berkoordinasi dengan Lazismu dan lembaga kemanusiaan internasional Muhammadiyah.
"Pada prinsipnya Muhammadiyah akan berusaha membantu saudara-saudara kita di Ukraina yang menjadi korban akibat peperangan ini. Tetapi, memang kami akan menyalurkannya ke lembaga-lembaga internasional dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri," kata Muti. (antara/jpnn)
Di depan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dubes Ukraina untuk Indonesia sebut komunitas muslim ikut berjuang bersama tentara melawan Rusia.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Muhammadiyah Kritik Tren Kartu Lebaran Tanpa Ucapan Mohon Maaf Lahir Batin
- Makna Idulfitri 1446 Hijriah: Momen Kebersamaan, dan Berbagi
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas
- Mendes Yandri Berkolaborasi dengan PP Muhammadiyah Kuatkan Ekonomi dan Dakwah di Desa
- Volodymyr Zelenskyy Menyesali Pertengkaran dengan Donald Trump
- Kaya Gila