Kunjungi New Orleans Tujuh Tahun setelah Hancur Dihantam Badai Katrina (1)

Brad Pitt-Jolie Ikut Turun Bangun Kota

Kunjungi New Orleans Tujuh Tahun setelah Hancur Dihantam Badai Katrina (1)
Rumah panggung hasil lomba disain arsitektur bangunan antibanjir yang digagas Brad Pitt-Angelina Jolie. Foto: Arif Afandi for Jawa Pos
New Orleans adalah kota kelahiran para musisi jazz dan blues. Bahkan, diyakini musik blues lahir dari kota tersebut. Setiap tahun di kota itu digelar karnaval yang sangat terkenal. Namanya Mardi Gras. New Orleans juga satu-satunya kota di AS yang "mengizinkan" orang minum bebas di sepanjang Bourbon Street. Di jalan itulah berjajar bar, pub, kelab, dan tempat favorit orang yang ingin menikmati sajian para musisi jazz-blues.

 

Terlepas dari itu semua, kota yang masih kental dengan budaya Prancis tersebut rentan terendam banjir. Sebab, kota itu diapit Sungai Mississippi "sungai besar yang melintang di tengah benua Amerika" dan Danau Pontchartrain.

 

Seperti Jakarta dan Surabaya, tinggi daratan New Orleans sama dengan permukaan air laut. Karena itu, banyak bangunan di pinggir kanal untuk menjaga kota dari genangan air. Pemerintah setempat juga membentengi perumahan warga di sepanjang kanal dengan tanggul yang cukup tinggi.

 

Saya pernah berkunjung ke kota itu bersama Pemred Jawa Pos Leak Kustiya pada 1997. Hanya, saat itu kami tidak sempat blusukan, sehingga tidak bisa memotret sudut-sudut kotanya. Sedangkan kali ini, begitu tiba di New Orleans, saya dapat kesempatan keliling kota. Setelah melewati Mercedes-Benz Superdome, tempat penampungan korban badai Katrina, saya langsung menuju kawasan kota lama, French Quarter.

 

Selama tiga minggu, 24 November-15 Desember, Presiden Direktur Wira Jatim Group ARIF AFANDI mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News