Kunjungi New Orleans Tujuh Tahun setelah Hancur Dihantam Badai Katrina (2)

Penjarakan Polisi Korup, Bikin Kota Makin Hidup

Kunjungi New Orleans Tujuh Tahun setelah Hancur Dihantam Badai Katrina (2)
TOKOH REFORMASI: Anthony Radosti (kiri), mantan detektif polisi yang kini menjadi direktur MCC New Orleans, bersama Arif Afandi. Foto: Arif Afandi for Jawa Pos
Radosti yakin bila kinerja aparat kepolisian baik, tentu mereka siap menghadapi situasi bencana. Tidak malah membiarkan kekacauan dan penjarahan merajalela. Setelah bencana berlalu, perombakan besar-besaran terjadi di jajaran kepolisian New Orleans. Tak terkecuali pimpinannya juga diganti dan dirotasi. "Efeknya, beberapa tahun terakhir kinerja kepolisian mulai membaik," katanya.

Di Amerika, kepolisian berada di bawah koordinasi kepala daerah. Kepala polisi kota diangkat oleh wali kota. Anggaran kepolisian juga ditanggung pemerintah kota. Ini berbeda dari Indonesia yang menempatkan lembaga kepolisian di departemen tersendiri.

Menurut Wali Kota West Jordan City Utah Melissa John, 55 persen anggaran pemkot habis untuk membayar gaji dan operasional polisi. Selebihnya untuk membangun infrastruktur jalan, air minum, serta belanja pegawai kota. "Kami berprinsip, kalau kota kami aman, orang akan berbondong-bondong mengunjungi kota ini," katanya.

Antarnegara bagian dan kota di Amerika memang bersaing untuk bisa menarik migrasi di dalam negeri. Untuk itu, selain menciptakan keamanan daerah, masing-masing negara bagian atau kota berlomba untuk memberikan insentif dan kenyamanan kepada warganya. Mulai insentif pajak hingga layanan publik.

Kota New Orleans ternyata punya sejarah buruk dengan polisi dan birokrasi. Cerita polisi yang membunuh warga sipil, aparat yang berpendidikan rendah,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News