Kunjungi New Orleans Tujuh Tahun setelah Hancur Dihantam Badai Katrina (3-Habis)
Warga Bangkit saat Kota Akan Dibubarkan
Minggu, 23 Desember 2012 – 02:52 WIB

KOTA MUSIK: Pemandangan di kawasan French Market, New Orleans. Warga bisa menikmati musik blues di pinggir jalan. Foto: Arif Afandi for Jawa Pos
Badai Katrina membawa hikmah bagi imigran asal Vietnam yang tinggal di wilayah timur New Orleans. Jumlahnya sekitar 10 ribu jiwa. Berikut catatan terakhir ARIF AFANDI, mantan wartawan Jawa Pos yang kini menjadi presiden direktur Wira Jatim Group, BUMD milik Pemprov Jatim, yang baru pulang dari sana.
= = = = = = = = = = = =
RIBUAN warga Vietnam itu hengkang ke Amerika Serikat setelah negaranya dilanda perang berkepanjangan pada 1957-1975. AS bersama sekutunya membela Vietnam Selatan, sedangkan Rusia dan RRT mem-back up Vietnam Utara yang berhaluan komunis. Selain ke AS, banyak warga Vietnam yang eksodus ke Australia dan Eropa.
Mereka yang memilih tinggal di AS kebanyakan berprofesi sebagai petani dan nelayan. Namun, meski sudah lama tinggal di negeri Paman Sam, umumnya mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Pendidikan mereka juga rendah. Untuk menyambung hidup, mereka tetap meneruskan tradisi bertani hingga kini.
Badai Katrina membawa hikmah bagi imigran asal Vietnam yang tinggal di wilayah timur New Orleans. Jumlahnya sekitar 10 ribu jiwa. Berikut catatan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu