Kunjungi Proyek Gas JTB, Menteri Arifin Tasrif Semangati Tim Menuju Fase Produksi
Dia menjelaskan gas-in adalah pengaliran gas dari sumber sumurnya menuju Gas Processing Facilities (GPF) untuk diolah sebelum memasuki tahap on stream.
Nicke juga menyampaikan tren harga minyak dan gas dunia yang tengah tinggi seperti saat ini tentu produksi migas akan memberikan pemasukan yang besar bagi negara.
"Setelah memasuki produksi gas nanti, gas JTB akan memberikan peningkatan produksi gas nasional, dan harga gas yang sedang tinggi seperti hari ini tentu ini memberikan kontribusi besar untuk pendapatan negara," terangnya.
Selama kunjungan, rombongan diterima oleh Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Awang Lazuardi, dan Pjs General Manager Gas Project JTB Ruby Mulyawan, beserta jajaran manajemen PEPC.
Sebelum melihat secara langsung fasilitas produksi di GPF, rombongan mendapatkan pemaparan dari manajemen PEPC terkait persiapan gas-in serta beberapa aspek teknis terkait penyelesaian proyek JTB.
Selain itu, termasuk aspek HSSE yang saat ini telah mencapai 56 juta lebih jam selamat.
Proyek JTB adalah PSN dengan Capital expenditure (Capex) mencapai USD 1,5 miliar yang diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia.
Produksi sales gasnya mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Menteri ESDM Arifin Tasrif kembali mengunjungi proyek pengembangan lapangan gas JTB yang tengah menuju fase produksi atau memasuki proses gas-in
- Bertambah Lagi, Desa Energi Berdikari Pertamina Hadir di Indramayu
- Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan & PIS Natuna Siap Perkuat Distribusi Energi Nasional
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7