Kunjungi RSJ, Wagub NTT Kesal, Langsung Telepon BPJS Kesehatan
jpnn.com, KUPANG - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Wagub NTT) Josef Nae Soi kesal saat berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata, Kota Kupang, NTT, Senin (8/2).
Pasalnya, Wagub Josef mendapati langsung bahwa tidak ada layanan jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di RJS Naimata
Dia bertambah kesal lantasan mendapati pasien RSJ di sana belum bisa menggunakan layanan jaminana kesehatan nasional.
Wagub Josef dari RSJ Naimata langsung menelepon kantor BPJS Kesehatan Kota Kupang.
Josef meminta supaya layanan BPJS Kesehatan untuk pasien RSJ Naimata sudah bisa keluar, paling lambat Rabu (10/2).
"Kasih tahu dr Fauzi (Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kupang), Hari Rabu BPJS Kesehatan untuk Rumah Sakit Jiwa Naimata ini sudah bisa keluar, sudah bisa dipakai BPJS-nya. Tolong kasih tahu," katanya dalam percakapan telepon dengan petugas BPJS Kesehatan Cabang Kupang, Senin (8/2).
Josef mengatakan bahwa kalau layanan jaminan kesehatan tidak juga bisa digunakan oleh pasien RSJ Naimata maka Pemerintah Provinsi NTT akan berhenti menggunakan layanan BPJS Kesehatan.
"Kalau tidak, saya setop. Seluruh NTT tidak mau bayarin kamu. Kami mau bikin sendiri aja, rumah sakit kami, dokter kami, kalian hanya manajemen bagaimana kerja lambat seperti itu. Saya enggak mau tahu, Rabu kalau tidak ada kami setop," kata Josef dengan dengan suara lebih keras dari sebelumnya.
Wagub NTT Josef Nes Soi menyatakan Pemprov NTT akan berhenti menggunakan BPJS Kesehatan bila sampai Rabu (10/2) para pasien RJS Naimata, Kota Kupang, tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan nasional dari BPJS.
- Bayan Peduli Gandeng DoctorSHARE Beri Pelayanan Kesehatan di Area Padat Penduduk
- Ada Diskon Hingga 20 Persen untuk Pelayanan Kesehatan di inHarmony Tower
- Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Bagi Karyawan, PLN Gandeng Primaya Hospital
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024
- Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Jateng-DIY Capai 41,5 Juta Jiwa