Kunjungi Terminal Feri di Batam, Mendagri Tito Soroti Sektor Pariwisata

Pria kelahiran Palembang itu mengatakan visa memang menjadi salah satu penyebab keengganan wisatawan mancanegara, khsususnya dari SIngapura untuk berkunjung ke Batam.
Sebab, pengurusan visa di Kedutaan Besar republik Indonesia (KBRI) di Singapura membutuhkan waktu yang cukup lama.
Penyebab lainnya ialah biaya pemeriksaan PCR di Singapura juga relatif mahal.
Untuk mengatasi masalah visa ini, Tito berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
"Bapak Presiden membuat kebijakan untuk ASEAN bebas visa," ujar Tito.
Terkait mahalnya tes PCR, Tito berdiskusi dengan Mendagri Singapura untuk mendorong agar persyaratan tes Covid-19 bisa dilakukan dengan swab Antigen yang harganya lebih terjangkau.
Upaya lainnya ialah mendorong layanan tes Covid-19 agar bisa difasilitasi oleh klinik yang diawasi pemerintah Singapura.
"Mudah-mudahan bisa membuat tourisme pariwisata di Batam, Bintan, Karimun kembali ramai, dan kemudian mudah-mudahan juga ekonomi recovery, ya, karena yang di Bintan Lagoi itu menyumbang PAD yang cukup signifikan untuk Kabupaten Bintan," tandas Tito Karnavian. (mcr9/jpnn)
Mendagri Tito Karnavian meninjau Terminal Feri Internasional Nongsapura, Batam, Jumat (15/4).
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Dea Hardianingsih
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Xerana Resort Siap Dibangun di Pantai Pengantap, Investasi Capai Rp3 Triliun
- PIK Perlu Dukungan Integrasi Transportasi-Promosi untuk Menawarkan Pariwisata Urban
- BNI Indonesia’s Horse Racing 2025 Bakal Segera Digelar, Buruan Beli Tiketnya!
- Kota Lama Jadi Primadona, Libur Lebaran 2025 Dongkrak Wisata Semarang
- Wagub Jabar Kecewa Bupati Indramayu Lucky Hakim Tak Taat Aturan