Kunker ke Lombok Utara, Menaker Ida Bahas Sejumlah Isu Ketenagakerjaan, Simak

Menurutnya, Penandatanganan nota kesepahaman bersama ini merupakan momentum untuk meningkatkan kerja bersama dan kolaborasi dalam program - program yang bisa mendorong perluasan kesempatan kerja, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat.
"Saya yakin dengan pelatihan keterampilan masyarakat untuk ekonomi kreatif, jejaring pemasaran yang baik, dan dukungan teknologi akses pasar digital yang lebih luas, maka produk produk yang dihasilkan masyarakat perdesaan dapat dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat lebih luas," jelas Menaker Ida.
Menaker Ida menambahkan, Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu Kabupaten dengan penyumbang pengiriman Pekerja Migran terbesar ke negara penempatan.
Oleh karena itu, dia berpesan agar pentingnya memiliki kompetensi sebelum berangkat.
Sebab, kompetensi tersebut merupakan bagian dari pelindungan pekerja migran Indonesia.
Terakhir, dia menegaskan pentingnya menekankan hubungan industrial yang harmonis.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar ditengah kondisi hubungan industrial yang semakin dinamis saat ini adalah upaya mempertahankan jalinan 'kemitraan strategis' antara dunia usaha dengan dunia perburuhan agar tetap terjalin secara harmonis dan dinamis.
"Untuk itu 'Kemitraan strategis' dan 'dialog sosial' antara serikat pekerja/serikat buruh, pengusaha dan pemerintah diyakini mampu menjadi solusi dalam memperjuangkan kepentingan pekerja/buruh dan menciptakan keberlangsungan usaha," tutup Menaker Ida. (jpnn)
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah bersama para pelaku usaha dan pekerja atau buruh membahas sejumlah isu mengenai ketenagakerjaan.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Fitur Kasir di Saku Bisnis Bank Raya Permudah Pelaku Usaha Pantau Keuangan Bisnis
- Menhut: MoU dengan Kemnaker untuk Perluas Lapangan Kerja-Pemberdayaan Petani Hutan
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- AMPI Lihat Peluang Besar dari Kebijakan Impor Prabowo