Kuntjoro Pinardi Ajak Mak-Mak Menerangi 1.000 Rumah di Pedalaman Papua
jpnn.com, JAKARTA - Cendikiawan Kuntjoro Pinardi rela meninggalkan kariernya di Eropa, untuk membantu memberikan penerangan ribuan rumah di pedalaman Papua.
Dia mengajak ratusan mak-mak setempat untuk bekerja sama memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Artinya juga meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.
Lulusan Delft Univeristy of Technology di Belanda, ini merupakan guru besar madya di salah satu perguruan tinggu di Swedia.
Pada 2004, dia memutuskan pulang ke tanah air menjadi dosen serta profesional di bidang telekomunikasi dan IT.
Dia mengabdikan diri bersama masyarakat Papua, dalam pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Wehali, Sorong Selatan, Papua Barat, pada 2011.
"Saat itu saya memikirkan masih belum tersentuhnya pelosok-pelosok terdalam oleh listrik, meski sudah puluhan tahun Indonesia merdeka," ujar Kuntjoro, dalam keterangannya, Rabu (2/8).
Dia mengaku tertarik ikut dalam pembangunan PLTMH bukan karena faktor materi, tetapi juga memperbaiki image branding masyarakat yang saat itu selalu memiliki stigma negatif bagi masyarakat Indonesia di daerah lain.
“Nilai project saya waktu itu tidak besar, membangun Mikrohidro setara dengan 120 kilowatt. Jadi, produksi bisa menangani daya 120.000, kira-kira bisa (mengaliri) 1.000 rumah,” kenang alumnus Universitas Gadjah Mada.
Kuntjoro Pinardi mengajak ratusan mak-mak menerangi 1.000 rumah gelap di pedalaman terkecil Papua.
- Anjing yang Serang Mak-mak Saat Olahraga di Semarang Disuntik Mati
- Mediasi Buntu, Polisi Turun Tangan dalam Kasus Anjing Serang Mak-mak di Semarang
- Memperingati Hardiknas, Irjen Fakhiri Mengenang Masa Bersekolah di Pedalaman
- Terima Dukungan Dari Mak-Mak, TKN Prabowo-Gibran Bicara Soal Peran Perempuan
- Ribuan Mak-Mak Antusias Hadiri Gemoy Fest di Tanjung Priok, Lihat
- Ini Alasan Mak-Mak Nekat Bonceng 7 Orang di Atas Motornya Saat Melintas di Jembatan Ampera