Kuota BBM Diusul Ditambah
Kamis, 07 Juli 2011 – 05:09 WIB
JAKARTA - Pemerintah telah menghitung adanya pembengkakan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari kuota APBN 2011. Ditjen Migas menyebutkan untuk kuota APBN 2011, khusus BBM jenis premium sebanyak 23,19 juta kiloliter (kl). Sedangkan, realisasi hingga 31 Mei 2011 mencapai 9,37 juta kl, sehingga dalam RAPBN-P 2011 sebanyak 24,54 juta kl. "Disparitas harga BBM premium dan pertamax, yakni ketika harga pertamax mencapai Rp 9.250 per liter, pengguna premium semakin tinggi. Lalu, saat pertamax turun menjadi Rp 8.400 per liter, pengguna premium ikut turun," ujarnya.
"Kami usulkan untuk volume BBM bersubsidi dalam RAPBN-P 2011, yakni kuota BBM bersubsidi sebesar 40,49 juta kl dengan jumlah premium sebanyak 24,54 juta kl," kata Dirjen Migas Evita H Legowo di hadapan anggota Komisi VII DPR, Jakarta, Rabu (6/7).
Menurut dia, konsumsi BBM bersubsidi telah membengkak terjadi sejak Februari lalu. Pemakaian bahan bakar di atas rata-rata itu tidak hanya pada premium, namun juga solar. Hal ini pun diperparah adanya migrasi konsumen pertamax ke premium lantaran disparitas harga keduanya yang mencolok. Apalagi, di beberapa daerah penyelewengan bahan bakar ini masih tinggi.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah telah menghitung adanya pembengkakan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari kuota APBN 2011. Ditjen Migas menyebutkan
BERITA TERKAIT
- Photobooth 'Life Four Cuts' Sajikan Pengalaman Foto tak Terlupakan Dengan Idola K-Pop
- EIGER Hadirkan Diskon Akhir Tahun 2024, Buruan Diborong!
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 28 Desember 2024 Turun Tipis, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tipis, Berikut Perinciannya
- Dukung Swasembada Alumunium, Inalum Cetak Kinerja All-Time High
- Qatar dan Abu Dhabi Bakal Gelontorkan Duit untuk Indonesia, Ada Apa?