Kuota BBM Hampir Pasti Jebol
jpnn.com - JAKARTA - Lagi-lagi ramalan jebolnya kuota subsidi BBM kembali terjadi. Hal tersebut diungkapkan oleh BUMN penyalur BBM bersubsidi PT Pertamina. Perusahaan yang sudah masuk jajaran 500 perusahaan terbesar global itu memastikan kuota bakal jebol. Terutama, BBM jenis solar yang volumenya justru lebih rendah dari tahun lalu.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya mengaku, keyakinan tersebut didapat dari kuota volume BBM bersubsidi pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014. Dalam kebijakan tersebut, Pertamina hanya diberikan jatah 14,135 juta kilo liter (kl).
Padahal, jatah yang diberikan tahun lalu mencapai 15,920 juta (kl). Dari kuota itu saja, realisasi penyaluran tipis dibawah yakni 15,884 juta kl.
"Kalau tidak ditambah, kuota BBM pasti kurang. Karena kuota solar lebih rendah 11 persen dari tahun lalu. Jadi, jangan kaget jika nanti Pertamina membatasi penyaluran solar di SPBU. Kalau Pertamina menyalurkan BBM subsidi melebihi kuota yang ditetapkan APBN, kelebihannya tidak akan dibayar pemerintah," ujarnya di Jakarta kemarin (15/4).
Dia mengaku, pihak perseroan masih terus berusaha untuk terus mencukupkan konsumsi dengan kuota yang ada. Namun, dia tak bisa berjanji upaya-upaya tersebut 100 persen berhasil. Karena itu, dia berharap pemerintah daerah juga turut memperhitungkan penggunaan solar di wilayah masing-masing.
"Kita mencoba untuk dicukup-cukupkan. Kalau tidak cukup kita coba lapor BPH Migas. Bagi kepala daerah yang merasa jatah BBM subsidinya tidak cukup, segera meminta tambahan ke BPH Migas. Karena yang memberi jatah di sana,"" imbuhnya.
Di sisi lain, dia mengaku jatah premium bisa dengan kuota tahun 2014. Hal tersebut disebabkan konsumsi premium oleh kendaraan pribadi yang tertekan karena harga yang naik. Apalagi, jatah premium yang diberikan ke Pertamina pun meningkat lima persen. dari jatah 2012 sebanyak 30,76 juta kl menjadi 32,32 juta kl. "Kalau premium Insyallah cukup," tuturnya.
Selain itu, Hanung juga mengeluhkan jalur distribusi BBM di Indonesia. Menurutnya, sistem tersebut merupakan yang terumit di dunia. Hal itu membuat perseroan sulit menyediakan BBM selama 24 jam di SPBU seluruh Indonesia.
JAKARTA - Lagi-lagi ramalan jebolnya kuota subsidi BBM kembali terjadi. Hal tersebut diungkapkan oleh BUMN penyalur BBM bersubsidi PT Pertamina.
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri