Kuota Gas Susut, Pengusaha Menjerit
Jumat, 20 Januari 2012 – 02:16 WIB
JAKARTA - Problem pasokan gas juga dialami di wilayah Sumut. Para pengusaha di Sumut menjerit, lantaran harga naik 63 persen, kuota dipangkas hingga 35 persen. Para pengusaha pun mengadukan masalah ini ke anggota DPD asal Sumut, Parlindungan Purba. Hampir semua pengusaha mengeluh, baik pengusaha sarung tangan, besi, kaca, dan masih banyak lagi. Selama ini, sebelum harga gas naik, mereka membeli gas dari pertamina EP sebesar USD 4,45/mmbu. Sedang jika dari PT Pertiwi Nusantara Recources, sebesar USD 7,21/mmbu.
Parlindungan pun akan lapor ke pimpinan DPD, untuk secara resmi memanggil pihak-pihak terkait, seperti Menteri ESDM, Pertamina, PLN, PNG, dan BP Migas.
"Kami akan sampaikan keluhan pengusaha di Sumut, yang menjerit karena kekurangan gas," ujar Parlindungan kepada JPNN di ruang kerjanya, Senayan, Kamis (19/1). Kepada JPNN, Parlindungan menunjukkan surat yang diterimanya dari para pengusaha di Sumut yang mengeluhkan soal kebutuhan gas.
Baca Juga:
JAKARTA - Problem pasokan gas juga dialami di wilayah Sumut. Para pengusaha di Sumut menjerit, lantaran harga naik 63 persen, kuota dipangkas hingga
BERITA TERKAIT
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja