Kuota LPG 3 Kg Jebol 6,8 Persen
Selasa, 14 Mei 2013 – 06:48 WIB
JAKARTA--Jebol tampaknya sudah menjadi kata yang tak asing terkait dengan kuota energi di Indonesia. Setelah peristiwa realisasi penyaluran BBM kuartal pertama yang melebihi kuota, kali ini kuota LPG kemasan 3 kg untuk program konversi pun ikut kebobolan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menyatakan, penyaluran gas LPG 3 Kg hingga april telah mencapai 1,37 juta metrik ton. Itu lebih tinggi 6,8 persen dari kuota pada yang ditetapkan sebanyak 1,29 juta metrik ton. Kuota yang ditetapkan dalam empat bulan itu sekitar 33 persen dari total kuota LPG 3 Kg pada 2013 sebesar 3,86 juta metrik ton. "Hal tersebut terjadi karena konsumsi di daerah-daerah konversi ternyata lebih besar," ungkapnya di Jakarta, Senin (13/5).
Dia menjelaskan, pasokan LPG bagi daerah-daerah yang sudah mengalami konversi lebih tinggi. Misalnya, pasokan di Jawa Barat yang 3, 5 persen lebih tinggi daripada kuota yang ditetapkan. Lalu, Jawa Tengah dan Jawa Timur melebihi 6 persen dari jatah LPG 3 Kg. Bahkan, pertumbuhan daerah-daerah luar pulau Jawa justru "lebih tinggi. Seperti, Kepulauan Riau dipasok 11 persen di atas atau Lampung mendapatkan stok 12 persen lebih dari kuota.
"Kami juga mengantispasi lonjakan permintaan di wilayah yang baru mengalami konversi minyak tanah ke gas. Misalnya, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Aceh, atau Nusa Tenggara Barat. Daerah-daerag tersebut kami pasok 50 persen diatas kuota," tambahnya.
JAKARTA--Jebol tampaknya sudah menjadi kata yang tak asing terkait dengan kuota energi di Indonesia. Setelah peristiwa realisasi penyaluran BBM kuartal
BERITA TERKAIT
- Dihadiri 25 Pakar & Praktisi Terkemuka, IKF 2024 Diikuti Lebih dari 1.600 Peserta
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi
- Puluhan Perusahaan Raih BUMN Branding & Marketing Awards 2024
- Korea Pavilion: 24 Brand Ternama Hadir di SIAL Interfood 2024
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 16 November 2024 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis