Kuping Trump

Oleh: Dahlan Iskan

Kuping Trump
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Di podium, Trump baru saja mulai pidato. Dia agak lama melambaikan tangan ke segala arah sambil mondar-mandir di atas panggung. Sambutan untuk Trump begitu meriah, teriakan yel-yel tidak kunjung berakhir.

Belum lagi antusiasme itu reda Trump langsung memulai pidato dengan mengucapkan pujian pada kota Butler, kepada negara bagian Pennsylvania dan kepada ribuan orang yang hadir saat itu.

Tiba-tiba saja ada suara ''swiiing'' di dekat telinga kanannya. Secara spontan Trump meraba kupingnya. Berdarah. Petugas dinas rahasia pun bergegas naik ke panggung. Melindungi Trump.

Trump sendiri seperti sudah terlatih. Dia langsung merunduk. Lalu petugas dinas rahasia merebahkannya di lantai, melindunginya.

Catatan waktunya sangat cepat. Dari wanita melihat orang naik ke atas atap sampai Trump meraba telinga waktunya hanya dua menit. Catatan waktu saat Trump melihat darah di tangannya adalah pukul 18.11. Lebih 13 detik.

Di menit itu juga penembak jitu dari dinas rahasia mengirim peluru panas ke orang di atas atap. Thomas tewas seketika.

Perdebatan di Senat saat ini adalah: mengapa penembak jitu tidak melakukannya beberapa detik lebih cepat. Bahkan mengapa Thomas bisa masuk area kampanye dengan membawa senjata laras panjang.

Komandan Dinas Rahasia merasa malu atas peristiwa itu. Pilih mengundurkan diri.

FBI sudah meneliti isi sosmed Thomas Matthew Crooks penembak Donald Trump. Sejak Thomas bermedsos tahun 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News