Kurang Akuratnya Data Jadi Biang Kerok Permasalahan Distribusi Pupuk Subsidi
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menyoroti permasalahan terkait dengan pupuk subsidi.
Dia menilai, permasalahan timbul dari kurang akuratnya data terkait dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tani.
"Ketidaktepatan atau tidak akuratnya data ini menjadi sumber dari segala sumber masalah," ujar Andi Akmal dalam keterangannya, Minggu (30/1).
Untuk mengurai hal tersebut, Akmal menyarankan adanya pelaksanaan audit ketat di setiap lini, sehingga minim penyimpangan.
Pemerintah, lanjutnya, melalui petugas yang melakukan distribusi pupuk subsidi ini mesti orang-orang yang berintegritas tinggi.
"Harus ada kepastian terhadap validasi data ini sehingga yang menerima pupuk subsidi adalah warga atau petani yang memang berhak. Jangan sampai petani yang tidak berhak, apalagi bila ada pupuk subsidi yang sampai perbatasan luar negara sehingga rentan diselundupkan keluar negeri. Atau kejadian yang kerap terjadi, pupuk subsidi digunakan oleh perkebunan-perkebunan besar, padahal mereka sangat tidak berhak," papar Akmal.
Oleh karena itu, Akmal mendukung langkah PT Pupuk Indonesia yang akan menindak tegas distributor dan kios nakal.
Dia menyarankan, untuk menambah pengawasan, PT Pupuk Indonesia bila perlu membuat pengumuman daftar nama distributor dan kios nakal sehingga terjadi efek jera.
Permasalahan pupuk subsidi timbul dari kurang akuratnya data terkait dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tani.
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa