Kurang Dihargai di Indonesia, Pembuat Mobil Listrik Pilih Pulang ke Jepang
Namun demikian, di tengah kariernya yang sedang bagus, Ricky memilih kembali ke Indonesia. Dia turut membeberkan alasannya pada para mahasiswa kemarin. Pertemuan Ricky dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, ternyata menjadi titik segalanya.
Bermula dari pertemuan sekitar 3 jam itu, Dahlan melobi Ricky untuk pulang dan berkarya di Tanah Air.
Bagi Ricky, pertemuan serupa bukan hal baru. Ada beberapa tokoh nasional yang sebelumnya menemui Ricky dan menawarkan untuk bekerja di Indonesia. Dia dijanjikan banyak hal yang barang tentu menggiurkan. Gaji tinggi mulai puluhan juta sampai ratusan juta rupiah, hingga diberi perusahaan, sudah biasa didengarnya. Tapi dia selalu menolak. Kenapa kali ini berubah?
“Yang saya tangkap, Pak Dahlan Iskan itu berbeda. Dia tak kasih janji-janji. Hanya berkata ‘Sudah cukup Anda kerja di luar negeri. Maukah ikut dengan saya? Kita bersama-sama berbuat untuk Indonesia’,” ucap Ricky menirukan percakapan dengan Dahlan Iskan saat itu.
“Beliau sangat paham. Dia minta saya pulang. Saya pun tak tahu kenapa tak menolak padahal yang lain berani menggaji hingga dua kali lipat dari yang saya terima kala itu,” sambungnya.
Dahlan yang mengetahui bahwa tenaga dan pikiran Ricky dihargai sangat tinggi, saat itu mengaku tak bisa memberikan hal serupa.
Namun supaya Ricky mau, Dahlan tanpa pusing-pusing langsung menawarkan gajinya sebulan sebagai menteri BUMN, untuk menjadi bayaran Ricky tiap bulan.
Berkat kesamaan visi membangun Indonesia, akhirnya kesepakatan tercapai. Apalagi, dia bertekad mau membalas jasa para guru yang membantunya bisa kuliah hingga ke Jepang. Ricky pun balik ke Indonesia dan memulai proyek mobil listrik Indonesia.
KARYA anak bangsa yang bisa membanggakan dunia, belum tentu mendapat tempat di negeri sendiri. Kekhawatiran Ricky Elson, si pembuat mobil listrik
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408