Kurang Murid, Takut Sertifikasi Dicabut
Jumat, 13 Juli 2012 – 09:46 WIB

Kurang Murid, Takut Sertifikasi Dicabut
BANDUNG -- Lantaran kurang murid guru honorer swasta cemas kekurangan jam mengajar. Pasalnya jika itu tak terpenuhi maka sertifikasi mereka terancam dievaluasi yang berbuntutnya tidak diberikannya tunjangan sertifikasi.
“Jam mengajar saya sekarang paling hanya tujuh jam perminggu, padahal kan seharusnya jam mengajar seorang guru dalam satu minggu 24 jam,” ujar seorang guru SMP Binamarga 2, Ria Amalia ,41.
Baca Juga:
Karenanya Ria yang telah menjadi guru sekitar 12 tahun, bersama beberapa orang rekannya, mengadakan audiensi ke DPRD Kota Bandung, bahkan dengan membawa beberapa poster. Ria sendiri membawa poster bertuliskan “Paehan we guru honorer”, karena beranggapan bahwa nasibnya sebagai guru honorer sangat terkatung-katung.
“Kami juga kesulitan mendapat penambahan jam mengajar. Datang ke sekolah negeri pun, saya dan beberapa orang teman saya, tidak dianggap. Karena, memang para guru ini rebutan jam mengajar,” terangnya.
BANDUNG -- Lantaran kurang murid guru honorer swasta cemas kekurangan jam mengajar. Pasalnya jika itu tak terpenuhi maka sertifikasi mereka terancam
BERITA TERKAIT
- EF Kids & Teens Kini Menjadi English 1, Wajah Baru Pendidikan Bahasa Inggris
- CIES 2025: Tanoto Foundation Ungkap Strategi Efektif Pelatihan Guru
- 28 PTN Top Siapkan 17.909 Kursi Jalur SMMPTN-Barat 2025
- Ini Tujuan Bea Cukai Kenalkan Peran dan Fungsinya Kepada Murid TK hingga SMK
- ELSA Bangun Kolaborasi Dunia Industri dan Akademik, Gelar Campus Visit ke Jogja
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar