Kurang Tenaga Pendidik, Guru Ini Harus Mengajar 6 Kelas
Kelas IV dan V harus join kelas berdua. Hanya kelas VI yang memiliki ruang kelas sendiri.
Bukan hanya komposisi, kondisi kelasnya pun terlihat sangat memprihatinkan. Pintu kelas dan kusen jendela sudah mulai rapuh.
Ruang kelasnya tak berplafon. Beberapa tembok yang jebol pun disiasati dengan ditempel berbagai kertas pengetahuan seperti gambar matahari, peta, dan pahlawan.
"Saya di sini sebagai kepala sekolah, guru, wali kelas, penjaga, macam-macam yang dikerjakan," ucap Tri membuka pembicaraan.
Pekan ini Tri mengaku harus berjuang sendirian karena Hasanudin sejak Senin lalu sakit. Tak bisa dibayangkan bagaimana kerepotan Tri mengajar siswa sebanyak enam kelas.
Tri harus mengajar semua siswanya yang berjumlah 38 orang, mulai kelas I hingga kelas VI.
Dia pun terpaksa melakukan siasat agar kegiatan belajar-mengajar (KBM) di enam kelas itu bisa efektif.
Caranya, pertama Tri masuk di ruang kelas I, II, dan III yang dijadikan satu. Ketika pelajaran dimulai, dia meminta kelas I membaca buku.
Sekolah rusak dengan kondisi memprihatinkan juga kekurangan jumlah guru sampai saat ini.
- Bangun Sekolah Rusak di Garut, Yayasan Bakti Barito Gandeng Kitabisa dan Happy Hearts
- Alumni Akabri 90 Membantu SDN 006 Pekaitan Setelah Viral Mirip Kandang Ayam
- 85 Sekolah di Lombok Tengah Rusak, Ketua Dewan Bereaksi
- BNPB Sebut 31 Sekolah Rusak Akibat Gempa Cianjur
- Angin Kencang Menyapu 1 Sekolah dan 5 Rumah di Bintan Kepri, Kejadiannya Sangat Cepat
- Gegara Lihat Ini, Giring Akhirnya Sadar Kenapa Jokowi Rajin Blusukan