Kurang Tenaga Pendidik, Guru Ini Harus Mengajar 6 Kelas
Setelah membaca, dilanjutkan baris berikutnya yang merupakan kelas II. Baru kemudian mengurus kelas III.
"Saya ngajarnya bergiliran dalam satu waktu," ucapnya.
Selesai mengajar kelas I, II, dan III serta dirasa sudah tertib, Tri pindah ke kelas IV, V, dan VI. Memang ada dua kelas, tapi Tri pun memilih mengajar sekaligus.
Caranya, dia mengawasi dua kelas secara langsung dengan duduk di pintu tengah agar bisa melihat aktivitas dua kelas sekaligus.
Perempuan kelahiran Pacitan, 14 Februari 1965, itu menjadi kepala SDN Tegalwaru sejak Juli 2015.
Awalnya dia tidak sendiri, bahkan bisa dikatakan gurunya lengkap. Ada delapan guru, hanya kurang satu guru kelas agama. "Idealnya satu SD itu sembilan guru," tuturnya.
Namun, seiring perjalanan waktu, ada yang purnatugas satu orang. Kemudian kena mutasi satu orang.
Lalu, guru tidak tetap (GTT) dimutasi sesuai domisili sekitar Juli lalu. Setelah itu SDN Tegalwaru mendapatkan ganti empat guru.
Sekolah rusak dengan kondisi memprihatinkan juga kekurangan jumlah guru sampai saat ini.
- Bangun Sekolah Rusak di Garut, Yayasan Bakti Barito Gandeng Kitabisa dan Happy Hearts
- Alumni Akabri 90 Membantu SDN 006 Pekaitan Setelah Viral Mirip Kandang Ayam
- 85 Sekolah di Lombok Tengah Rusak, Ketua Dewan Bereaksi
- BNPB Sebut 31 Sekolah Rusak Akibat Gempa Cianjur
- Angin Kencang Menyapu 1 Sekolah dan 5 Rumah di Bintan Kepri, Kejadiannya Sangat Cepat
- Gegara Lihat Ini, Giring Akhirnya Sadar Kenapa Jokowi Rajin Blusukan