Kurangi Biaya Logistik, Pelindo Fokus Percepat Waktu Bongkar Muat

jpnn.com, JAKARTA - Manajemen PT Pelindo terus berupaya mengurangi biaya logistik di Indonesia.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh World Bank, biaya logistik di Indonesia tercatat sebesar 23 persen dari Produk Domestik Buro (PDB).
Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono mengatakan pelabuhan memiliki peran untuk mengefisienkan biaya logistik melalui peningkatan produktivitas bongkar muat dan penurunan “Port Stay” atau Waktu Sandar Kapal di Pelabuhan.
“Kami harus melakukannya bersama-sama karena biaya logistik menyangkut aspek lain, seperti transportasi darat dan administrasi,” ujar Arif.
Karena itu, Pelindo paska merger mencanangkan standarisasi seluruh pelabuhan yang ada di bawah kendalinya secara bertahap.
"Standardisasi operasional dan komersial itu merupakan implementasi dari transformasi pelabuhan kelas dunia yang dimulai sejak 2021-2022 paska merger pada tahun lalu," kata Arif.
Empat langkah dilakukan PT Pelindo untuk mencapai standarisasi operasional dan komersial.
Hasilnya, selama hampir delapan bulan paska merger, ada peningkatan kinerja dan produktivitas di sejumlah pelabuhan.
Pelabuhan memiliki peran untuk mengefisienkan biaya logistik melalui peningkatan produktivitas bongkar muat dan penurunan “Port Stay” atau Waktu Sandar Kapal.
- Ikhtiar Polisi Atasi Kemacetan Truk Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Pelindo Ungkap Soal Kemacetan Panjang di Tanjung Priok
- Pelindo Terminal Petikemas Jalankan Program 15 TJSL untuk Masyarakat Sekitar Pelabuhan
- Genjot Efisiensi Logistik, Bea Cukai Perluas Kawasan Pabean & TPS di Pelabuhan Belawan
- Laporan ESG J&T Express 2024: Mendorong Praktik Berkelanjutan di Seluruh Jaringan
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor