Kurangi Kematian Satwa Asli, Tasmania Ujicobakan Aplikasi Ponsel

Negara bagian Tasmania di Australia berharap untuk menurunkan gelar tak resminya sebagai "ibu kota kecelakaan jalan dunia" dengan peluncuran aplikasi ponsel baru.
Hingga sebanyak 500.000 ekor hewan asli negara bagian di ujung selatan Australia ini diperkirakan meregang nyawa di jalanan setiap tahunnya.

Aplikasi ‘Roadkill Tas’ yang gratis memungkinkan para pengguna merekam di mana mereka melihat hewan asli Australia mati di jalanan.
Informasi yang dicatat oleh pengguna jalan melalui aplikasi ini akan membantu teknik manajemen dan mitigasi untuk mencoba mengurangi jumlah kecelakaan di jalanan Tasmania dan melindungi spesies yang terancam.
Sam Fox dari Save the Tasmanian Devil Program mengatakan data itu akan membantu mengidentifikasi tempat terbaik di mana pagar virtual bisa digunakan.
Sistem elektronik bertujuan untuk mencegah hewan menyeberang jalan ketika kendaraan melintas pada malam hari.
Unit-unit alarm yang diposisikan sekitar 100 meter jauhnya menyala oleh lampu depan, memancarkan alarm keras dan kilatan cahaya.
"Kami telah melakukan uji coba tiga tahun di Arthur River Road dan data menunjukkan itu mengurangi kecelakaan jalan sekitar 50 persen," katanya.
- Dunia Hari Ini: Vatikan Mengatakan Paus Fransiskus Masih dalam kondisi kritis
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?