Kurangi Ketergantungan Gandum, Tingkatkan Pangan Mandiri

Syakir menerangkan, potensi pengembangan pangan lokal masih sangat luas jika menilik ragam komoditas yang ada di Indonesia.
Apalagi, Indonesia merupakan negara terbesar kedua di dunia dalam keragaman hayati.
"Hutan sagu Indonesia merupakan yang terbesar di dunia mencapai 5,5 juta hektare atau mendekati 85 persen populasi sagu dunia. Begitu juga, tanaman sorgum sangat hemat air dan bisa tumbuh dengan baik, terutama di daerah kering berbatu seperti di NTT. Sayangnya potensi ini belum dikembangkan dengan baik," jelas Syakir.
Lalu ada potensi ubi kayu, jagung, hanjeli, garut, ganyong, talas, dan sukun yang dulunya pernah menjadi sumber pangan di sebagian masyarakat Indonesia, namun kini terpinggirkan oleh konsumsi beras dan terigu yang semakin meningkat.
Kampanye cinta pangan lokal, menurut Syakir tidak bisa lagi dengan cara konvensional, tapi harus dengan terobosan teknologi dan pengembangan agroindustri pangan lokal mulai dari hulu hingga hilir.
“Perlu sinergi semua pihak untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pangan lokal sehingga optimal dan layak dikembangkan secara lebih luas," tandas Syakir. (cuy/jpnn)
Potensi pengembangan pangan lokal masih sangat luas jika menilik ragam komoditas yang ada di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya