Kurangi Permasalahan Merokok, Produk HPTL Tawarkan Solusi Bagi Pemerintah

Selain itu, tarif tertinggi tersebut juga memberikan pesan yang salah kepada konsumen, padahal kenyataannya eksternalitas negatif produknya lebih rendah dari rokok. Kondisi ini turut mempersulit peralihan dari rokok ke produk HPTL.
“Tarif cukai HPTL dibebankan kepada pengguna. Hal ini menyebabkan publik enggan menggunakan produk HPTL, sehingga pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tarif cukai yang sesuai dengan profil risiko produknya. Hal ini dapat menstimulus pengguna rokok untuk bergeser kepada produk HPTL,” katanya.
Di samping itu, regulasi yang dibedakan dari rokok akan mendukung riset dan pengembangan produk, serta bisa mendorong pertumbuhan pelaku usaha maupun investor pada industri HPTL.
Mayoritas pelaku usaha di industri HPTL tergolong dalam Usaha Menengah dan Kecil Menengah (UMKM).
Dampak positifnya adalah terciptanya lapangan pekerjaan baru dan menambah pemasukan bagi negara pada periode sulit ini.
"Potensi yang dihadirkan produk HPTL dalam menciptakan perbaikan kesehatan publik dan kontribusi positif pada perekonomian nasional dinilai cukup signifikan. Pemisahan dan pembedaan regulasi dari rokok dan pengenaan tarif cukai yang rendah harus segera direalisasikan pemerintah," tukas Satria.(chi/jpnn)
Produk HPTL sebenarnya menawarkan solusi bagi pemerintah untuk mengurangi permasalahan merokok di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Bea Cukai Yogyakarta Terbitkan NPPBKC untuk Perusahaan Pengolahan TIS Baru di Sleman
- Edukasi Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan
- Bea Cukai Malang Ajak Satlinmas dan Masyarakat Gempur Rokok Ilegal Lewat Kegiatan Ini
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Bahaya Rokok Ilegal Lewat Program Beringharjo
- GAPPRI Sarankan Lebih Baik Kampanye Edukasi Dibanding Pembatasan Penjualan Rokok