Kurangi Sampah Plastik, Nestle Gandeng Qyos Luncurkan Mesin Isi Ulang
jpnn.com, JAKARTA - Nestle telah menjalin kerja sama dengan Qyos untuk menghadirkan teknologi mesin isi ulang.
Studi yang dilakukan Nestle Indonesia dan Nestle R&D Singapura itu merupakan komitmen akan kemasan berkelanjutan dengan mengurangi penggunaan plastik resin baru.
Selain itu, memastikan lebih dari 100 persen kemasan dirancang untuk dapat didaur ulang pada 2025 dan juga diguna ulang.
Direktur PT. Nestle Indonesia Samer Chedid menjelaskan Nestlé berkomitmen menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini, dan generasi mendatang.
"Kami sedang dalam perjalanan mencapai net zero emission. Sebagai bagian dari perjalanan ini, Nestle melakukan pengembangan kemasan berkelanjutan dengan meluncurkan studi pasar isi ulang yang kedua," ujar dia dalam siaran resmi, di Jakarta.
Dia berharap melalui teknologi mesin isi ulang Nestle x Qyos dapat mendukung pemerintah mendorong masyarakat dalam mengurangi penggunaan kemasan dan memberikan dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan di Indonesia.
Studi pasar kemasan isi ulang kedua itu akan berlangsung selama 4-6 bulan yang menyediakan produk Milo dan Koko Krunch, dengan berbagai varian gramasi.
Mesin isi ulang Nestle x Qyos akan ditempatkan di dua lokasi ritel, yaitu di Naga Swalayan Simatupang, Jakarta Selatan dan Farmers Market Summarecon Mall Serpong, Tangerang.
Nestle telah menjalin kerja sama dengan Qyos untuk menghadirkan teknologi mesin isi ulang.
- Tim Smansasiers Universitas Indonesia Menjuarai Kompetisi CALIBER 2024
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Bank Mandiri Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan Lewat Daur Ulang Pakaian
- Ada Aksi Asri Operasi Semut di Jakarta Running Festival 2024
- Dukung Mahasiswa Baru, MILO Kaleng Extra Choco Keliling ke Belasan Kampus