Kurban 024

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kurban 024
Sapi kurban dari Anies yang diberi nomor 024 diserahkan ke panitia kurban di Jakarta International Stadium (JIS), Minggu (10/7). Foto: dokumentasi istimewa

Nomor 024 juga bukan simbol keberuntungan tertentu. 

Selama ini Anies diketahui tidak punya kepercayaan dan tradisi klenik-mistis sebagaimana kebiasaan beberapa kalangan di Indonesia. 

Jokowi, misalnya, punya hari keramat Rabu untuk mengambil keputusan strategis dan menyelenggarakan acara-acara penting. 

Ketika menyelenggarakan balapan Formula E di Ancol, Anies tidak mamakai pawang hujan sebagaimana yang dipakai di balapan MotoGP Mandalika. 

Bagi Anies, angka sekadar angka, tidak ada rahasia metafisisis di balik angka, seperti Wiro Sableng yang punya lambang angka 212 di dadanya dan di kapak Naga Geni andalannya.

Sapi politik sudah pernah menjadi fenomena di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. 

Ketika itu, yang dipakai simbol bukan sapi tetapi seekor kerbau. Dalam sebuah demonstrasi depan Istana Negara pada 2010, sekitar seratus demonstran membawa seekor kerbau yang ditempeli gambar SBY di bagian kepala dan di bagian pantat. Di tubuh kerbau itu tertulis ‘’SiBuYa’’ sebagai inisial SBY.

Para demonstran menyindir SBY sebagai presiden yang berbadan besar tetapi lambat seperti kerbau. 

Mungkin Anies tidak sadar bahwa dengan berkurban sapi yang beratnya sama dengan sapi Jokowi, ia telah membongkar tradisi feodalistis itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News