Kurban 024
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Demonstrasi ini menjadi salah satu yang paling fenomenal di era SBY.
Demonstrasi itu disebut-sebut sebagai salah satu bukti bahwa SBY ialah presiden demokratis yang tidak suka memenjarakan rakyat yang mengritiknya sekeras apa pun.
Para pendukung SBY sering memakai peristiwa itu untuk memperbandingkannya dengan era Jokowi yang dianggap kurang demokratis karena sering memenjarakan pengritik atau demonstran yang dianggap menghina presiden sebagai kepala negara.
Belum ada spekulasi yang muncul apakah sapi 024 milik Anies itu menjadi simbol PDIP sebagai partai berlambang kepala sapi yang harus disembelih.
Juga belum ada spekulasi atau interpretasi bahwa sapi itu menjadi lambang Jokowi yang suka menurut kepada kepentingan tertentu.
Ibarat pepatah ‘’seperti sapi yang dicucuk hidungnya’’, hanya menurut saja kepada kehendak orang lain tanpa membantah karena bodoh atau karena tidak berdaya untuk melawan.
Momen Salat Iduladha juga memunculkan banyak simbolisasi politik bagi Anies Baswedan.
Dengan melaksanakan salat di JIS (Jakarta Internasional Stadium), Anies ingin menunjukkan bahwa ia punya ikon baru sebagai simbol keberhasilannya dalam membangun Jakarta.
Mungkin Anies tidak sadar bahwa dengan berkurban sapi yang beratnya sama dengan sapi Jokowi, ia telah membongkar tradisi feodalistis itu.
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum