Kurikulum 2013 Semrawut, Itjen Kemendikbud Turun
Tender LKPP Bisa Berhenti Di Semester Satu Saja

Sebagaimana diketahui, urusan pendistribusian buku kurikulum baru tidak kunjung beres. Dari total 250 juta eksemplar yang harus didistribusikan, baru sekitar 90 persen yang sudah dicetak. Itupun belum semua didistribusikan.
Alasannya sekolah tidak segera membayar uang buku ke percetakan. Sementara pihak sekolah, menurut informasi Kemendikbud, menjalankan birokrasi yang rumit untuk pencairan uang buku. Padahal uang untuk memesan buku itu sudah bagian dari dana BOS (bantuan operasional sekolah).
Kegaduhan pendistribusian buku kurikulum baru ini, juga sempat diwarnai peredaran buku negara itu di pasaran. Entah dari mana sumbernya, buku yang seharusnya gratis itu dijual di toko buku umum. Seperti yang terjadi di Kota Surabaya baru-baru ini.
Tetapi anehnya ketika dilakukan peninjauan oleh jajaran Kemendikbud, buku itu sudah lenyap di gerai-gerai toko buku. Haryono menegaskan dengan alasan apapun, buku kurikulum baru versi Kemendikbud dilarang diperjualbelikan secara umum atau komersial. (wan/end)
JAKARTA - Semrawutnya pelaksanaan Kurikulum 2013 (K-13) menjadi perhatian khusus Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbud. Agar implementasi kurikulum
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral