Kurikulum Baru Harus Diuji Praktik
Jumat, 07 Desember 2012 – 11:19 WIB
“Uji praktik ini akan memberikan gambaran yang utuh terhadap kurikulum yang baru tersebut, sehingga kita semua bisa menilainya secara komprehensif pula. Misalnya untuk tingkat SD, Kurikulum 2013 ini menggunakan metode tematik-integratif dengan IPA sebagai objek utamanya.
Baca Juga:
Contohnya, selama 2 pekan siswa SD hanya mempelajari tentang air; ini yang namanya tematik. Ketika mempelajari air, siswa akan mempelajari siklus air, ini masuk IPA. Setelah itu mereka akan membahas air dari segi kemanfaatannya untuk masyarakat, misalnya untuk irigasi seperti Subak di Bali, bagian ini masuk IPS.
Selain itu, siswa juga bisa mempelajari bahwa air itu ada yang tercemar dan bersih. Air yang bersih dan mensucikan bisa untuk wudhu dan shalat, ini pelajaran agama. “Teorinya memang begitu, tapi bentuk praktik nyatanya seperti apa belum terlihat,” jelas Raihan.
Karena itu, alangkah baiknya Kemdikbud juga dalam melakukan uji praktik ini melalukan benchmarking (pembandingan) ke sekolah-sekolah swasta yang memiliki pengalaman dengan metode pengajaran tematik. Uji praktik dan benchmarking sangat diperlukan agar kurikulum bisa berkualitas dan tidak bernasib seumur jagung yang pada tahun 2014 nanti diperkirakan bisa berganti lagi seiring pergantian pemerintahan.(fat/jpnn)
JAKARTA – Empat tahapan uji publik kurikulum baru 2013 yang sedang dijalankan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dinilai belum efektif.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia