Kurikulum Baru Tak Singgung Pendidikan Luar Biasa
Senin, 28 Januari 2013 – 23:12 WIB
"Inklusi itu difokuskan pada 8 kategori. Berapa kurikulum yang harus disiapkan? TK, SD, SMP dan SMA dikali 8, berarti 32. Kalau dipaksakan (kurikulum baru) tahun ini tidak mungkin," tegasnya.
Anak-anak berkebutuhan khusus bukanlah anak bodoh. Prof Wahab menyebutkan bahwa seorang anak tuna daksa, hanya fisiknya yang tidak normal, tapi mereka sebenarnya cerdas. Dia juga tidak menampik bahwa perubahan kurikulum mutlak dilakukan, tapi harus jelas apa-apa saja yang dikembangkan itu.
"Prinsip apa yang dikembangkan. Misalkan tematik integratif, antisipasi visioner, digital literacy dan moralitas itu harus diakomodasi. Yang ahli di bidang PLB-an harus berhimpun dan menyiapkan bahan ini," ujarnya menyarankan.
Selain itu, dikatakan 52 jam pelajaran yang disiapkan untuk melatih guru tentang kurikulum baru tidak akan mencukupi. Apalagi pelatihan itu harus bisa mengubah mindset dan perilaku guru.
JAKARTA - Panitia Kerja Kurikulum Komisi X DPR masih meminta masukan dari berbagai pihak terkait konsep kurikulum baru. Dari pendalaman tahap akhir,
BERITA TERKAIT
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme