Kurikulum Bencana Dianggap Seksi
Jumat, 18 Maret 2011 – 23:21 WIB
Gumilar mengungkapkan, tren bidang sains saat ini bisa dikatakan naik. Akan tetapi, tidak setinggi bidang sosial, karena memang jaman sekarang ini konteksnya ada reformasi minat, yakni minat ke bidang komunikasi, diplomasi,ekonomi dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena lapangan pekerjaan yang tersedia cukup banyak.
“Tren Sains memang naik, tetapi tidak secepat bidang-bidang sosial. Bahkan yang paling memprihatinkan di Indonesia ini ialah bidang pertanian terus menurun, padahal menurut saya bidang itu tetap harus menjadi bidang yang dijadikan basis republik ini dalam membangun perekonomian bangsa,” ujarnya.
Dengan kondisi demikian, menurutnya bidang-bidang sains sangat membutuhkan perhatian pemerintah. Pihaknya mengimbau agar pemerintah memikirkan suatu policy yang membawa implikasi dibentuknya lembaga yang kuat di bidang sains tersebut. Hal ini untuk memberikan pengetahuan bagaimana menangani gempa, banjir, tsunami dan sebagainya.
“Jika hal ini berhasil ditangani oleh pemerintah, dijamin secara otomatis reputasi dari bidang sains tinggi dan prospek pekerjaan juga tinggi. Namun, jangan lupa profesionalisme, beretika dan harus well paid,” jelasnya. (cha/jpnn)
JAKARTA— Kondisi geografis Indonesia yang berada di titik rawan gempa, membuat Universitas Indonesia (UI) semakin giat menggalakkan kurikulum
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Akademisi UI dan IPB Membuktikan Kekuatan Diplomasi Kopiah Tunisia
- Inilah Beban Kerja Guru yang Akan Dialihkan kepada Kepsek
- Wamendiktisaintek: Research Ranking Indonesia Jauh di Bawah Thailand, Vietnam, Malaysia
- Ini Sejumlah Persyaratan Guru PPPK & PNS Ditugaskan di Sekolah Swasta
- Lewat CSR, PIK 2 Berkomitmen Dukung Pembangunan Generasi Emas Indonesia
- Olahkarsa Berkolaborasi dengan Universitas Ciputra